Kenaikan Harga RAM dan Implikasinya ke GPU
AMD dan NVIDIA dikabarkan mempertimbangkan untuk menghentikan produksi GPU kelas budget. Penyebab utama rumor ini adalah lonjakan harga modul memori GDDR (RAM khusus GPU) yang sangat signifikan.
Kenaikan komponennya membuat biaya produksi kartu grafis murah menjadi sulit ditanggung karena bagian besar biaya pembuatan berasal dari VRAM.
Baca Juga:
Mahasiswa Uji UU MD3 ke MK, Tuntut Mekanisme Pemecatan Anggota DPR oleh Rakyat
Model GPU Budget yang Bisa Terkena Dampak
Walaupun belum ada pengumuman resmi, rumor menyebut bahwa seri GPU entry-level seperti model-model dengan nama kode “XX50” atau “XX60” berada di garis risiko. GPU seperti ini biasanya memiliki margin terkecil, sehingga sangat rentan ketika harga VRAM melonjak.
Pour AMD, spekulasi lebih sulit karena beberapa model baru saja diluncurkan — namun tidak menutup kemungkinan mereka akan memangkas produksi jika tekanan biaya terus berlanjut.
Sumber Tekanan Biaya: RAM dan Memory AI
Lonjakan harga RAM bukan semata-mata karena kebutuhan PC gaming. Permintaan besar dari sektor AI membuat produsen DRAM dan GDDR memprioritaskan produksi untuk kebutuhan AI dan pusat data. Akibatnya, stok memory untuk GPU gaming menjadi lebih mahal dan sulit diperoleh.
Situasi ini memicu istilah “RAMageddon” di kalangan pengamat industri karena kendala supply yang bisa berdampak jangka panjang bagi ekosistem PC.
Dampak Potensial pada Industri dan Konsumen
Jika AMD dan NVIDIA benar-benar menghentikan produksi GPU murah, pilihan grafis terjangkau bagi para gamer pemula akan semakin menipis. Hal ini bisa mendorong:
-
Kenaikan harga GPU murah karena stok menipis
-
Pindahnya pengguna ke kartu bekas generasi lama
-
Desakan untuk memakai APU (CPU dengan grafik terintegrasi) sebagai solusi hemat
Di sisi perusahaan, keputusan ini mungkin logis secara bisnis. GPU entry-level memiliki margin kecil, dan ketika biaya komponen utama naik, produsen bisa lebih fokus ke segmen menengah atas yang lebih menguntungkan.
Risiko dan Catatan Penting
Rumor ini masih perlu dikonfirmasi: baik AMD dan NVIDIA belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang penghentian produksi.
Jika keputusan dilanjutkan, mereka harus menyeimbangkan mahalnya biaya produksi dengan potensi kehilangan pangsa pasar entry-level. Apalagi, pengguna gamer budget dan pembuat PC entry-level bisa bereaksi negatif bila pilihan grafis makin sempit.
Kesimpulan
Isu AMD dan NVIDIA yang kabarnya bakal berhenti produksi GPU kelas budget karena harga RAM naik menyoroti tantangan rantai pasokan saat ini. Jika benar, dampaknya bisa besar bagi ekosistem gaming entry-level — kurangnya GPU murah bisa membuat pintu masuk ke PC gaming semakin sulit. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa harga komponen internal seperti VRAM bisa sangat menentukan arah strategi produsen GPU.